FUNGSI PEMERINTAH
Peranan pemerintah sangat besar dalam system perkonomian sosialis dan sangat terbatas dalam system kapitalis murni seperti dalam system kapitalis yang dikemukakan oleh Adam Smith. Adam Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi yaitu :
1. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan
2. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan
3. Fungsi pemerintah untk menyediakan barang –barang yang tidak disediakan oleh pihak swasta, seperti halnya dengan jalan, dan sebagainya.
Perekonomian dapat berkembang secara maksimum, Adam Smith menyatakan bahwa lingkup aktivitas pemerintah sangat terbatas, yaitu hanya melaksanakan kegiatan yang tidak dilaksanakan oleh pihak swasta. Peranan pemerintah meliputi 3 bidang yaitu :
1. Melaksanakn peradilan
2. Melaksanakan pertahanan / keamanan
3. Melaksanakan pekerjaan umum
Pemerintah mempunyai peranan untuk mengatur, memperbaiki atau mengarahkan aktivitas sector swasta. Hal ini disebabkan oleh karena sector swasta tidak dapat mengatasi masalah perekonomian, sehingga perekonomian tidak mungkin diserahkan sepenuhnya kepada sector swasta. Dalam perekonomian modern, peranan pemerintah dapat diklasifikasikan dalam 3 golongan besar, yaitu
1. PERANAN ALOKASI
yaitu peranan pemerintah dalam alokasi sumber – sumber ekonomi. Barang dan jasa yang tidak dapat disediakan oleh system pasar sector swasta disebut barang public, yaitu barang yang tidak dapat disediakan melalui transaksi antara penjual dan pembeli. Barang swasta adalah barang yang dapat disediakan melalui system pasar, yaitu melalui transaksi antara penjual dan pembeli. Adanya barang yang tidak dapat disediakan melalui system pasar ini karena adanya kegagalan pasar ( market failure). System pasar tidak dapat menyediakan barang / jasa tertentu oleh karena manfaat dari adanya barang tersebut tidak hanya dirasakan secara pribadi akan tetapi dinikmati oleh orang lain. Contohnya, jalan, pembersihan udara. System gagal pasar menyediakan barang dan jasa yang tidak mempunyai sifat pengecualian, yaitu pengecualian oleh orang yang memiliki suatu barang terhadap orang lain dalam menikmati barang tersebut.
Barang public murni adalah barang yang baik secara tekni maupun ekonomis tidak dapat diterapkan prinsip pengecualian atas barang tersebut. Barang – barang swasta dapat disediakan melalui system pasar oleh karena barang – barang tersebut mempunyai sifat pengecualian. Misalnya penggunaan sepatu oleh seseorang yang mengecualikan penggunaan sepatunya terhadap orang lain. Ada barang lain yang termasuk dalam barang public walaupun mempunyai sifat pengecualian misalnya jalan – jalan dapat disediakan melalui system pasar oleh karena orang yang membuat jalan dapat mengecualikan orang lain dari manfaat jalan tersebut misalnya jalan toll, sehingga orang yang tidak mau membayar pajak dapat dikecualikan dalam menggunakan jalan tersebut. Namun, pungutan pajak jalan (toll) ini menjadi tidak efisien apabila jalan tersebut tidak digunakan secara optimum.
Perbedaan antara barang swasta dan barang public
| Dapat dikecualikan | Tdk dpt dikecualikan |
Rival | Barang swasta murni: § Biaya pengecualian rendah § Dihasilkan oleh swasta § Dijual melalui pasar § Dibiayai dari hasil penjualan § Dihasilkan oleh swasta atau pemerintah Contoh: Sepatu, pensil | Barang campuran(quasy public) § Barang yg manfaatnya dirasakan bersama dan dikonsumsikan bersama tetapi dapat terjadi kepadatan § Dijual melalui pasar atau langsung oleh pemerintah
Contoh: Taman |
nonrival | Barang campuran(quasy private) § Barang swasta yang menimbulkan eksternalitas § Dibiayai dari hasil penjualan atau dibiayai dengan APBN Contoh: RS, transportasi umum, pemancar TV | Barang public murni
§ Biaya pengecualian besar § Dihasilkan oleh pemerintah § Disalurkan oleh pemerintah § Dijual melalui pasar atau langsung olehpemerintah
Contoh: pertahanan, peradilan |
Dari table dapat dilihat bahwa barang public dapat dibedakan antara barang public murni dan barang public campuran, begitu juga dengan barang swasta dibedakan antara barang swasta murni dan barang swasta campuran.
Barang campuran adalah barang yang tidak mempunyai dua karakteristik sekaligus yaitu pengecualian dan rival. Yang dimaksudkan dengan rival adalah penggunaan yang bersaingan. Apabila seseorang mengkonsumsi lebih banyak berarti orang lain akan mengkonsumsi dalam jumlah yang lebih sedikit.
2. PERANAN DISTRIBUSI
Peranan pemerintah dalam bidang alokasi adalah untuk mengusahakan agar alokasi sumber – sumber ekonomi dilaksanakan secara efisien. Peranan lain pemerintah adalah sebagai alat distribusi pendapatan atau kekayaan. Distribusi pendapatan tergantung dari pemilikan faktor – faktor produksi, permintaan dan penawaran faktor produksi, system warisan dan kemampuan memperoleh pendapatan. Kemampuan memperoleh pendapatan tergantung dari pendidikan, bakat sedangkan warisan tergantung dari hokum yang berlaku. Pemilikan faktor produksi sebagai sumber pendapatan tergantung dari permintaan akan faktor produksi dan jumlah yang ditawarkan oleh pemilik faktor produksi.demand dan supply faktor produksi menentukan harga f. produksi. Permintaan akan suatu faktor produksi bergantung pada teknologi. Penawaran suatu faktor produksi tergantung dari pemilikan faktor produksi dan jumlah yang ditawarkan.
Distribusi pendapatan dan kekayaan yang ditimbulkan oleh system pasar mungkin dianggap masyarakat tidak adil. Sebagian ahli ekonomi berpendapat bahwa masalah efisiensi harus dipisahkan dari masalah keadilan. Perubahan ekonomi dikatakan efisien apabila perubahan yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan suatu golongan dalam masyarakat dilakukan sedimikian rupa sehingga tidak memperburuk keadaan golongan lain. Ahli ekonomi lain ( Kaldor) mengatakan suatu tindakan dikatakan bermanfaat apabila golongan yang memperoleh manfaat dari tindakan dapat memberikan konpensasi bagi golongan yang mengalami kerugian sehingga posisi golongan yang rugi tetap sama seperti halnya sebelum adanya tindakan yang bersangkutan.
Masalah keadilan harus diserahkan kepada masyarakat melalui DPR merumuskan keadilan public, selanjutnya pemerintah melalui kebijakan fisal dan moneter merubah kadaan masyarakat sehingga sesuai dengan distribusi pendapatan yang diinginkan oleh masyarakat. Pemerintah dapat merubah distribusi pendapatan secara langsung dengan pajak yang progresif yaitu relative beban pajak yang lebih besar bagi orang kaya dan relative lebih ringan bagi orang miskin. Pemerintah juga dapat secara tidak langsung mempengaruhi distribusi pendapatan dengan kebijaksanaan pengeluaran pemerintah misalnya perumahan murah, subsidi pupuk.
3. PERANAN STABILISASI
Inflasi dan deflasi merupakan hal yang dapat menngganggu stabilitas ekonomi sehingga harus ditangani pemerintah melalui kebijaksanaan moneter. Peranan pemerintah sebagai alat untuk mengalokasikan sumber – sumber ekonomi, distribusi pendapatan dan stabilisasi ekonomi dapat menimbulkan pertentangan kebijaksanaa pemerintah. Misalnya inflasi yang ditimbulakan karena besarnya permintaan agregatif mengharuskan pemerintah untuk mengenakan pajak yang tinggi terhadap gol. miskin daripada gol. kaya. Sehingga menyebabkan distribusi pendapatan yang pincang dan peranan pemerintah sebagai alat untuk memperbaiki distribusi pendapatan menjadi gagal.
Sesuai dengan nama stabilisasi maka fungsi stabilisasi ini dimaksudkan untuk menciptakan stabilitas ekonomi suatu negara. Fungsi stabilisasi ini berkaitan erat dengan fungsi mengatur variabel ekonomi makro dengan instrumen kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Di antara ketiga fungsi ekonomi pemerintah, fungsi stabilisasi ini merupakan yang paling kecil kewenangan dan dukungannya terhadap peran pemerintah daerah dan bahkan hampir tak mendapatkan bagian untuk berperan dalam fungsi stabilisasi ini. Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa fungsi stabilisasi berbeda antar satu daerah dengan daerah lain dalam suatu negara. Di samping itu kecilnya kewenangan dan dukungan peran pemerintah daerah dalam fungsi stabilisasi, disebabkan akan adanya efek sampingan yang timbul akibat penggunaan instrumen yaitu kebijakan moneter dan kebijakan fiskal untuk mengontrol variabel ekonomi makro dan efek langsung dari penggunaan instrumen tersebut.
Contoh riil dalam kebijakan moneter, jika kebijakan moneter didesentralisasikan maka masing-masing pemerintah daerah akan mempunyai kewenangan melakukan kebijakan tersebut sesuai dengan kebutuhannya bahkan keinginannya. Bila masing-masing daerah diberikan kewenangan mencetak uang sesuai keinginan ataupun kebutuhan daerahnya, maka pemerintah pusat akan mengalami kesulitan dalam mengendalikan kestabilan harga-harga maupun tingkat inflasi yang terjadi di daerah. Dan dalam hal kebijakan fiskal jika didesentralisasikan maka akan terjadi perbedaan penetapan pajak dan pengeluaran, sebagai akibatnya adalah akan terjadi migrasi penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya yang memberikan peluang untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar.
Pemerintah dengan kebijaksanaan fiskal perlu mempertahankan atau mencapai tujuan seperti kesempatan kerja yang tinggi, stabilitas tingkat harga, rekening luar negeri yang baik serta tingkat pertumbuhan yang memadai.
Pada pemerintahan modern saat ini, hampir semua Negara menyerahkan roda perekonomian kepada pihak swasta/ perusahaan. Pemerintah lebih berperan sebagai stabilisator, untuk menjaga agar perekonomian berjalan normal yaitu dengan cara :
1. Menjaga agar permasalahan yang terjadi pada satu sektor perekonomian tidak merembet ke sektor lain.
2. Menjaga agar perekonomian kondusif (inflasi terkendali, sistem keamanan terjamin, dan kepastian hukum terjaga ).
Tanpa adanya campur tangan pemerintah perekonomian akan tidak terkendali sehingga nantinya akan menimbulkan pengangguran tenaga kerja yang akan mengganggu stabilitas ekonomi. Untuk itu Pemerintah dapat melakukan kebijaksanaan moneter dengan menerapkan sarana persyaratan cadangan, tingkat diskonto, kebijakan pasar terbuka, dan lain-lain.
PERAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI PEREKONOMIAN NEGARA INDONESIA
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam menghadapi masalah ekonomi di Negara kita ini. Krisis moneter yang dialami bangsa Indonesia memberikan dampak yang amat besar. Kemiskinan, pengangguran memuncak. Ditambah dengan bertambahnya koruptor yang ada di Indonesia mengakibatkan dana APBN maupun APBD yang ada tidak tersalurkan dengan tepat sehingga mengakibatkan hutang negara semakin besar. Serta turunnya nilai rupiah terhadap mata uang asing, turunnya harga migas semakin memperberat kondisi ekonomi negara dan mengakibatkan defisit terhadap devisa negara.
Hal ini mengakibatkan krisis kepercayaan terhadap pemerintah di kalangan masyarakat terutama bagi mereka yang berpenghasilan menengah ke bawah. Bahkan mereka menganggap pemerintah dengan sebelah mata. Pemerintah mulai dipertanyakan kinerjanya ditambah pula dengan terbongkarnya kasus korupsi di Indonesia. Maka dari itu peran pemerintah untuk mengatasi kondisi perekonomian yang semakin krisis ini harus semakin ditingkatkan. Berikut adalah beberapa peran pemerintah untuk mengatasi perekonomian:
1. Pemerintah mempunyai peranan untuk mengatur, memperbaiki atau mengarahkan aktivitas ekonomi dari pemerintah maupun sektor swasta. Seperti yang tercantum dalam UUD Pasal 33 Ayat 1,2 dan 3. Oleh karena itu perkembangan dan kemajuan pembangunan suatu Negara tergantung kepada peranan pemerintah dalam mengatur negaranya termasuk di dalamnya adalah perekonomian.
2. Dalam perekonomian modern, peranan pemerintah dapat diklasifikasikan dalam fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilitas seperti yang telah dijelaskan di atas.